Cerpen "Bunga Untuk Mama"
Besok adalah hari ibu. Saat hari ibu, biasanya aku memberikan hadiah untuk Mama. Namun kali ini berbeda. Mama telah tiada. Aku ingin bisa merayakan hari ibu lagi tahun ini bersama Mama seperti anak-anak lainnya.
"Lyla, kok kamu belum tidur?" tanya Papa. Ia mengelus puncak kepalaku, lalu bertanya: "Kamu pasti sedang memikirkan tentang hari ibu besok kan?" Aku mengangguk.
"Besok Papa akan ajak kamu ke makam Mama. Kamu bisa memberikan hadiah untuk Mama di hari ibu berupa doa dan bunga," ujarnya.
"Tapi, Pa. Untuk apa aku kasih bunga ke mama? Mama kan udah nggak ada. Terus nanti bunganya gimana?"
"Bunga itu bisa kamu taruh di makam Mama. Mungkin Mama udah nggak ada di dunia, tapi dia akan selalu ada di hati kamu, Nak. Mama akan selalu menjaga kamu dan menyayangi kamu."
Keesokan harinya
Aku sedang membeli bunga untuk Mama. Aku memilih bunga Lily karena Lily adalah bunga kesukaan Mama. Setelah itu, aku dan Papa menuju ke tempat pemakaman umum. Sesampainya disana, aku melihat ada anak perempuan yang nampaknya lebih muda dariku sedang menangis di salah satu makam. Dia menangis sambil menyebut mamanya. Mungkin itu adalah makam mamanya. Mungkin dia juga merayakan hari ibu di depan makam mamanya seperti ku. Ternyata bukan hanya aku yang tidak bisa merayakan hari ibu bersama Mama. "Ayo nak, kita ke makam Mama," kata Papa.
Aku membacakan doa, lalu menaruh bunga Lily yang baru saja kubeli tadi di depan batu nisan Mama. "Selamat hari ibu, Ma. Lyla kangen banget sama Mama. Mama apa kabar? Mama bisa dengerin Lyla nggak? Mama kangen juga nggak sama Lyla? Semoga Mama baik-baik aja ya disana. Lyla sayang sekali sama Mama," ucapku sambil menahan tangis.
Aku melihat Papa yang menunduk seperti sedang menahan tangis juga. Kemudian aku memeluk Papa. "Lyla...Mama kamu nggak bisa jawab pertanyaan kamu disini nak. Kalau kamu ingin Mama baik-baik saja disana, kamu harus sering doakan dia setiap habis sholat supaya mama tenang disana," kata Papa.
"Iya pa, Lyla pasti akan selalu doain Mama." Beberapa saat kemudian, aku dan Papa pulang ke rumah.
Tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, aku akan merayakan hari ibu di pemakaman dan tanpa kehadiran Mama.

Komentar
Posting Komentar