Sesak

Rajutan amarah tumpah ruah
Gadis kecil mengesah
Tak paham apa yang sedang disaksikannya
Terbelangah melihat sebuah tangan melayang di pipi ibunya

Sedu sedan tak mampu lagi ditahan
Titik air mata luruh
Mengoyak-ngoyak hati yang masih bersih nan polos

Pecah kaca tak mampu menyarukan jeritan ibu
Debar jantung berpacu seperti seekor kuda di lintasan balapan

Cukup!
Itu sakit!

Sudahkah hilang nuraninya?
Hingga sebegitu teganya
Wajahnya yang dulu maskulin kini berbingkai oleh perangai iblis

Cinta yang dulunya mengangkasa
Terjun bebas ke dasar laut

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Tentang Body Shaming

Budaya Literasi di Indonesia Saat Ini

BE CREATIVE