Cerpen "Kakak"
Resa dan Arina adalah kakak beradik. Semenjak kematian kedua orang tua mereka 2 tahun yang lalu, Resa dan Arina tidak lagi berhubungan baik. Mereka bukan seperti kakak dan adik lagi. Resa juga lebih cuek dan dingin terhadap adik satu-satunya itu. Tapi tetap saja, jauh di dalam hati Resa, ia masih dan akan selalu menjaga dan menyayangi Arina.
"Kak Resa, gue berangkat sekolah dulu ya"
Resa hanya diam, tak menjawab ucapan adiknya itu. Ia sibuk pada laptopnya. Selalu saja begitu, Arina selalu diabaikan oleh Resa. "Gue kangen lo yang dulu kak" batin Arina. Arina rindu akan sikap kakaknya yang dulu. Yang selalu perhatian padanya, selalu mengantarnya ke sekolah, selalu membantunya mengerjakan pr dan banyak hal lainnya. Arina pikir setelah kedua orang tuanya tiada, Resa lah yang akan menjadi pengganti orang tuanya untuk terus menjaga dan menyayangi Arina. Tapi sekarang, Arina malah tak mendapat kasih sayang dari sang kakak.
Resa hanya diam, tak menjawab ucapan adiknya itu. Ia sibuk pada laptopnya. Selalu saja begitu, Arina selalu diabaikan oleh Resa. "Gue kangen lo yang dulu kak" batin Arina. Arina rindu akan sikap kakaknya yang dulu. Yang selalu perhatian padanya, selalu mengantarnya ke sekolah, selalu membantunya mengerjakan pr dan banyak hal lainnya. Arina pikir setelah kedua orang tuanya tiada, Resa lah yang akan menjadi pengganti orang tuanya untuk terus menjaga dan menyayangi Arina. Tapi sekarang, Arina malah tak mendapat kasih sayang dari sang kakak.
Di kantin sekolah
"Hai Arina, malam ini kamu ada acara gak?" tanya Vero, gebetan Arina.
"Enggak ada, emangnya kenapa Ver?"
"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat, kamu mau gak?"
"Mau Ver, nanti jam berapa ya?"
"Jam 7, nanti aku jemput kamu."
"Oke."
Setelah itu Vero pergi dan Arina mendapat banyak pertanyaan dan juga ejekan dari kedua sahabatnya.
"Cieee yang mau jalan bareng Vero, lo kayaknya mau ditembak deh sama dia," ucap Kirana
"Jangan lupa PJ ya Rin hahaha," kata Adiba.
Mereka bertiga bersahabat sejak sd. Mereka sangat sangat mengenal satu sama lain, juga saling membantu dalam hal apapun. Nama grup mereka unik, yaitu banana. Diambil dari belakang nama masing-masing. Adi-ba, Ari-na dan Kira-na. Maka jadilah banana. Selain itu ketiganya menyukai buah pisang.
"Hai Arina, malam ini kamu ada acara gak?" tanya Vero, gebetan Arina.
"Enggak ada, emangnya kenapa Ver?"
"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat, kamu mau gak?"
"Mau Ver, nanti jam berapa ya?"
"Jam 7, nanti aku jemput kamu."
"Oke."
Setelah itu Vero pergi dan Arina mendapat banyak pertanyaan dan juga ejekan dari kedua sahabatnya.
"Cieee yang mau jalan bareng Vero, lo kayaknya mau ditembak deh sama dia," ucap Kirana
"Jangan lupa PJ ya Rin hahaha," kata Adiba.
Mereka bertiga bersahabat sejak sd. Mereka sangat sangat mengenal satu sama lain, juga saling membantu dalam hal apapun. Nama grup mereka unik, yaitu banana. Diambil dari belakang nama masing-masing. Adi-ba, Ari-na dan Kira-na. Maka jadilah banana. Selain itu ketiganya menyukai buah pisang.
"Emang kak Resa gak marah Rin kalo malem-malem lo jalan sama cowok?" tanya Adiba. "Kalian kan tau gimana sikap kakak gue sekarang, mau gue mati pun kak Resa ga bakal peduli."
"Nih ya menurut novel yang gue baca, kakak sama adik itu walaupun sering berantem udah kayak perang dunia, tetap aja dalam hati mereka masing-masing mereka saling menyayangi dan peduli," ujar Kirana.
"Tapi cerita gue sama kakak gue itu gak kayak di novel-novel yang lo baca itu, Karina sayang."
"Duh kapan ya doi manggil gue sayang kayak lo gini Rin."
"Najis, geli gue," kata Adiba
"Sirik aja lo Dib."
"Lah ngapain gue sirik, gue mah gak jones kayak lo, secara..gue udah taken ama Bimo."
"Anjir sombong banget yang udah punya pacar mah, udah ah gue mau balik ke kelas, ada pr belom gue kerjain," ucap Arina kemudian meninggalkan mereka berdua.
"Tapi cerita gue sama kakak gue itu gak kayak di novel-novel yang lo baca itu, Karina sayang."
"Duh kapan ya doi manggil gue sayang kayak lo gini Rin."
"Najis, geli gue," kata Adiba
"Sirik aja lo Dib."
"Lah ngapain gue sirik, gue mah gak jones kayak lo, secara..gue udah taken ama Bimo."
"Anjir sombong banget yang udah punya pacar mah, udah ah gue mau balik ke kelas, ada pr belom gue kerjain," ucap Arina kemudian meninggalkan mereka berdua.
Pukul 22.00
"Sekalian aja gak usah pulang," ucap Resa dengan nada yang dingin.
Arina tak mau menggubris kakaknya itu, ia sangat lelah malam ini.
"Udah bebas ya sekarang, keluar malem sama cowok. Ngapain aja tuh?"
"Lo nuduh gue macem-macem Kak? Mau gue ngapain aja itu hak gue. Lo juga gak pernah peduli kan sama gue?!! Mending gue mati aja ikut mama sama papa di alam sana daripada harus sama lo. Mana tanggung jawab lo sebagai kakak hah!!" Arina tak kuat lagi menahan amarahnya. Ia sangat ingin kakaknya ini menyayangi nya dan peduli padanya seperti dulu.
"Arina! Kalo ngomong tuh dijaga!!!" bentak Resa.
Sudah berkali-kali Arina dibentak seperti ini oleh kakaknya. Sehabis dimarahi Resa, ia langsung ke kamarnya dan menangis di sana.
~
"Sekalian aja gak usah pulang," ucap Resa dengan nada yang dingin.
Arina tak mau menggubris kakaknya itu, ia sangat lelah malam ini.
"Udah bebas ya sekarang, keluar malem sama cowok. Ngapain aja tuh?"
"Lo nuduh gue macem-macem Kak? Mau gue ngapain aja itu hak gue. Lo juga gak pernah peduli kan sama gue?!! Mending gue mati aja ikut mama sama papa di alam sana daripada harus sama lo. Mana tanggung jawab lo sebagai kakak hah!!" Arina tak kuat lagi menahan amarahnya. Ia sangat ingin kakaknya ini menyayangi nya dan peduli padanya seperti dulu.
"Arina! Kalo ngomong tuh dijaga!!!" bentak Resa.
Sudah berkali-kali Arina dibentak seperti ini oleh kakaknya. Sehabis dimarahi Resa, ia langsung ke kamarnya dan menangis di sana.
~
"Nih" Arina menyerahkan undangan perlombaan menyanyi di sekolahnya. Arina akan mengikuti lomba tersebut. Ia sangat berbakat dalam bidang tarik suara. Arina telah beberapa kali mengikuti lomba menyanyi dan memenangkannya. Terakhir ia ikut lomba yaitu sebelum kedua orang tuanya meninggal. Sejak kepergian orang tuanya, Arina tak lagi mengikuti lomba menyanyi. Dan ini pertama kalinya setelah kepergian orang tuanya, Arina mengikuti lomba lagi.
"Gue sibuk, jadi mungkin gue ga bisa dateng" kata Resa.
"Terserah!" Kemudian Arina pergi ke kamarnya.
"Gue sibuk, jadi mungkin gue ga bisa dateng" kata Resa.
"Terserah!" Kemudian Arina pergi ke kamarnya.
Lomba menyanyi se-provinsi
"Lo nyariin siapa sih Rin? Kan udah ada Vero tuh," tanya Adiba.
" Iya Rin, cari siapa sih? Lo jangan sampe gak fokus nyanyi. Pokoknya lo harus bisa menang. Semangat Rin!" kata Karina.
"Gue nggak nyari siapa-siapa kok, tenang aja gue akan menampilkan yang terbaik hari ini." Sebenarnya seseorang yang dia cari saat ini adalah kakaknya, Resa. Ia ingin kakaknya hadir saat ini juga. Ia ingin kakaknya melihatnya bernyanyi lagi. Ia ingin mempersembahkan lagu dan kemenangannya nanti untuk sang kakak. Namun yang diharapkan tak kunjung datang.
"Lo nyariin siapa sih Rin? Kan udah ada Vero tuh," tanya Adiba.
" Iya Rin, cari siapa sih? Lo jangan sampe gak fokus nyanyi. Pokoknya lo harus bisa menang. Semangat Rin!" kata Karina.
"Gue nggak nyari siapa-siapa kok, tenang aja gue akan menampilkan yang terbaik hari ini." Sebenarnya seseorang yang dia cari saat ini adalah kakaknya, Resa. Ia ingin kakaknya hadir saat ini juga. Ia ingin kakaknya melihatnya bernyanyi lagi. Ia ingin mempersembahkan lagu dan kemenangannya nanti untuk sang kakak. Namun yang diharapkan tak kunjung datang.
Seusai bernyanyi dan turun dari panggung, Arina tak henti-hentinya mendapat tepuk tangan yang meriah dan juga pujian dari teman-temannya.
Pemenang lomba telah diumumkan. Arina keluar sebagai juara 1 lomba menyanyi itu.
Pemenang lomba telah diumumkan. Arina keluar sebagai juara 1 lomba menyanyi itu.
"Selamat ya, Arina! Sesuai janji aku, kalau kamu menang aku akan ajak kamu ke suatu tempat yang indah banget dan pastinya kamu bakalan senang," kata Vero.
"Iya makasih banyak Vero"
"Iya makasih banyak Vero"
Sesampainya di rumah
"Kak Resa..gue menang kak," ucap Arina pada kakaknya yang sedang makan.
"Ohh," jawab Resa singkat
"Salah gue apa sih sama lo? Gue minta maaf kalau gue punya salah sama lo. 2 tahun lo cuekin gue, lo kacangin gue, lo anggep gue gak ada di dunia ini..kak..gue..gue ga bisa terus-terusan gini," ujar Arina sambil menangis dihadapan kakaknya itu.
Resa tak menjawab. Ia pergi begitu saja menuju kamarnya dan meninggalkan Arina yang sedang menangis.
~
"Kak Resa..gue menang kak," ucap Arina pada kakaknya yang sedang makan.
"Ohh," jawab Resa singkat
"Salah gue apa sih sama lo? Gue minta maaf kalau gue punya salah sama lo. 2 tahun lo cuekin gue, lo kacangin gue, lo anggep gue gak ada di dunia ini..kak..gue..gue ga bisa terus-terusan gini," ujar Arina sambil menangis dihadapan kakaknya itu.
Resa tak menjawab. Ia pergi begitu saja menuju kamarnya dan meninggalkan Arina yang sedang menangis.
~
"Vero kita mau kemana sih?" tanya Arina.
"Ada deh. Pokoknya kamu pasti suka sama tempatnya," jawab Vero.
"Ada deh. Pokoknya kamu pasti suka sama tempatnya," jawab Vero.
Hari ini Vero mengajak Arina pergi ke suatu tempat untuk menepati janjinya kala itu. Entah tempat apa dan dimana.
" Ver kok sepi banget sih tempatnya? Ini tempat apaan? Kayak gak berpenghuni gitu. Terus udah malem juga sekarang. " Jujur, Arina takut saat ini. Ia takut ada hal buruk yang akan terjadi padanya.
~
" Ver kok sepi banget sih tempatnya? Ini tempat apaan? Kayak gak berpenghuni gitu. Terus udah malem juga sekarang. " Jujur, Arina takut saat ini. Ia takut ada hal buruk yang akan terjadi padanya.
~
Di rumah
"Kakk...hikss..gue takut..kak," ucap Arina sambil menangis dalam pelukan kakaknya.
"Sekarang gak ada yang perlu kamu takutin lagi Rin. Ada kakak disini, kita juga udah nyampe rumah. Kakak janji akan jaga kamu terus."
Malam tadi, Vero berniat buruk pada Arina. Dia bukanlah laki-laki baik. Vero sengaja mengajak Arina ke tempat sepi itu untuk berbuat 'sesuatu' pada Arina. Untungnya Resa datang dan menolong adiknya. Ternyata Resa mengikuti Arina dan Vero, ia takut ada kejadian yang tak diinginkan menimpa adiknya. Ia tak bisa melepas adik perempuan satu-satunya itu bersama cowok seperti Vero.
"Kakk...hikss..gue takut..kak," ucap Arina sambil menangis dalam pelukan kakaknya.
"Sekarang gak ada yang perlu kamu takutin lagi Rin. Ada kakak disini, kita juga udah nyampe rumah. Kakak janji akan jaga kamu terus."
Malam tadi, Vero berniat buruk pada Arina. Dia bukanlah laki-laki baik. Vero sengaja mengajak Arina ke tempat sepi itu untuk berbuat 'sesuatu' pada Arina. Untungnya Resa datang dan menolong adiknya. Ternyata Resa mengikuti Arina dan Vero, ia takut ada kejadian yang tak diinginkan menimpa adiknya. Ia tak bisa melepas adik perempuan satu-satunya itu bersama cowok seperti Vero.
Di sekolah
"Gak nyangka gue, keliatannya aja cowok baik-baik padahal dalemnya busuk dan licik. Bisa bisanya dia berniat ngelakuin itu ke lo. Nyesel gue pernah dukung lo buat jadian sama dia," kata Adiba.
Arina telah menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya itu.
"Awas aja kalo sampe gue ketemu tuh orang. Gue bakar hidup-hidup. Berani beraninya dia pengen berbuat kayak gitu ke sahabat gue," kata Kirana
~
"Gak nyangka gue, keliatannya aja cowok baik-baik padahal dalemnya busuk dan licik. Bisa bisanya dia berniat ngelakuin itu ke lo. Nyesel gue pernah dukung lo buat jadian sama dia," kata Adiba.
Arina telah menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya itu.
"Awas aja kalo sampe gue ketemu tuh orang. Gue bakar hidup-hidup. Berani beraninya dia pengen berbuat kayak gitu ke sahabat gue," kata Kirana
~
"Arina maafin sikap kakak selama ini ya ke kamu."
" Udah gue maafin dari dulu kali haha. Makasih juga kak, udah jagain gue diem-diem."
Akhirnya Arina dan Resa kembali seperti dulu. Menjadi kakak dan adik seutuhnya. Mereka berdua kini menjalani kehidupan bersama-sama dengan damai, dan penuh kasih sayang.
" Udah gue maafin dari dulu kali haha. Makasih juga kak, udah jagain gue diem-diem."
Akhirnya Arina dan Resa kembali seperti dulu. Menjadi kakak dan adik seutuhnya. Mereka berdua kini menjalani kehidupan bersama-sama dengan damai, dan penuh kasih sayang.
Komentar
Posting Komentar