Seri : Keberanian dan Ketakutan #2

Prima

Prima, mahasiswi jurusan Sastra Indonesia yang sangat mencintai dunia kepenulisan. Menulis adalah kegemarannya. Menjadi seorang penulis adalah cita-citanya. Menerbitkan buku adalah impiannya.

Prima terhitung sudah tiga kali mencoba peruntungan dengan menyerahkan naskah novelnya untuk diterbitkan. Namun hasilnya mengecewakan. Semua penerbit yang didatanginya menolak untuk menerbitkan karya Prima. Prima bingung dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Tiga kali berturut-turut naskahnya ditolak oleh penerbit yang berbeda. Sejak saat itu, Prima memutuskan untuk berhenti menulis sejenak. Dia putus asa. Mungkin dia tidak akan pernah bisa menjadi seorang penulis besar. Mungkin impiannya tidak akan pernah terwujud.

Sampai pada akhirnya, semua asumsinya ternyata salah. Setahun kemudian, karya pertamanya berhasil terbit dan telah bertengger di toko buku. Bahkan, bukunya laris di pasaran dan menjadi karya best seller. Pencapainnya yang sekarang ini sungguh tidak terduga. Dulu dia pernah putus asa dan ingin berhenti mencoba. Lalu Prima membaca sebuah buku autobiografi dari salah satu penulis yang telah sukses. Prima ingin mencari tahu apakah penulis itu pernah ditolak oleh penerbit berkali-kali juga seperti dirinya atau tidak. Dan ternyata, penulis itu pernah ditolak hingga belasan kali oleh penerbit, lebih banyak daripada Prima. Tapi penulis itu tidak pernah berhenti mencoba. Dia perbaiki lagi tulisannya. Dia coba datang lagi ke penerbit. Terus seperti itu sampai berhasil. Dan terbukti, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Penulis itu kini menjadi seorang penulis yang sukses. Buku-bukunya selalu dinantikan para pembaca.

Dibalik kesuksesan seseorang, ada perjuangan dan rintangan yang harus dihadapinya sebelum meraih kesuksesan itu.

Setelah membaca buku itu, Prima merasa malu pada dirinya sendiri. Prima menganggap bahwa semuanya harusnya bisa tercapai secara instan. Nyatanya, tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan berat. Prima sadar dan mulai berusaha untuk terus menulis. Tak peduli jika ia harus merasakan ditolak penerbit berkali-kali. Dia percaya bahwa usahanya suatu saat nanti akan membuahkan hasil. Meski dia tidak tahu kapan.

Pada akhirnya, usaha yang dilakukan Prima tidak sia-sia. Impiannya untuk menerbitkan buku telah terwujud. Cita-citanya tercapai.

"Jangan pernah berpikir untuk ingin sukses tapi tanpa usaha, karena itu tidak akan mungkin. Kesuksesan harus diraih dengan penuh perjuangan. Meski pernah gagal berkali-kali, jangan pernah menyerah. Teruslah berusaha lagi, lagi, dan lagi." -Prima

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Tentang Body Shaming

Budaya Literasi di Indonesia Saat Ini

BE CREATIVE